Kala Israel Mencabut Zaitun dari Tanah Palestina

8 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, Panen zaitun telah dimulai di Tepi Barat yang diduduki. Bersamaan dengan waktu panen, intensitas serangan pemukim Israel terus meningkat terhadap warga Palestina dan pohon-pohon mereka.

Middle East Eye mengungkapkan, selama paruh pertama 2025, Kantor Hak Asasi PBB  mencatat 757 serangan oleh pemukim yang mengakibatkan cedera atau kerusakan properti. Warga Palestina telah menjadi sasaran, kebun zaitun dihancurkan, dan tanaman dirusak. Serangan tersebut menuai kritik dari para pemimpin hak asasi manusia PBB dan kecaman dari seluruh dunia.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Di Gaza, kantong yang pernah memiliki industri zaitunnya sendiri membuat semua lahan pertanian telah dihancurkan oleh genosida dua tahun Israel. Serangan mereka menewaskan lebih dari 68.000 warga Palestina.

Mengapa pertanian zaitun?

Zaitun merupakan tanaman terbanyak yang dipanen di Palestina. Tanaman yang namanya dikisahkan Alquran ini sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu di peradaban kuno Cekungan Mediterania. Bangsa Yunani kuno, misalnya, menganggap ranting zaitun sebagai simbol perdamaian.

Selama berabad-abad, zaitun telah digunakan di Palestina untuk makanan, kosmetik, sabun, obat-obatan, dan bahan bakar. Sementara itu, kayu pohon zaitun telah digunakan untuk konstruksi.

Produksi meningkat tajam selama empat abad pemerintahan Utsmani di Palestina yang berlangsung hingga 1917. Hal tersebut menjadikan perdagangan zaitun sebagai ekspor penting.

Saat ini, sekitar setengah dari seluruh lahan pertanian di wilayah Palestina yang diduduki digunakan untuk budidaya zaitun. Sebagai tanaman paling berharga di Palestina,  ekspor zaitun musiman menyuntikkan hampir 200 juta dolar AS ke dalam perekonomian Palestina sepanjang tahun, menurut laporan dari Pusat Perdagangan Palestina.

Sekitar 100.000 keluarga di Tepi Barat, yang diduduki Israel, bergantung pada pendapatan dari panen zaitun, menurut angka-angka PBB, termasuk sekitar 15 persen perempuan pekerja. Lebih dari sekadar bentuk pertanian yang telah berusia berabad-abad, pentingnya budidaya zaitun bagi warga Palestina lebih dalam lagi.

Mohammed Abu al-Rabb, seorang petani zaitun dari desa Jablun dekat Jenin, mengatakan kepada Middle East Eye, para petani merasakan ikatan spiritual antara mereka dan pohon tersebut.“Ini bukan sekadar pohon, ini warisan nenek moyang kami, dan mereka bertekad agar kami melindunginya.”

Pohon zaitun sering digunakan untuk melambangkan sumud, konsep Palestina tentang ketahanan dan kegigihan sehari-hari yang menjadi asal muasal nama armada bantuan Palestina yang baru-baru ini menuju Gaza.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |