Jelang Spin-Off, BTN Syariah Cetak Laba Rp 199 M di Kuartal I-2025

1 week ago 10

Jakarta -

Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Syariah membukukan laba bersih senilai Rp 199 miliar pada kuartal I-2025. Realisasi itu naik 21,1% secara tahunan (year on year/yoy).

Direktur Consumer Banking BTN Hirwandi Gafar mengatakan BTN Syariah terus mencatatkan pertumbuhan kinerja positif menjelang rampungnya proses pemisahan atau spin off menjadi bank umum syariah (BUS) di 2025.

"Dalam rangka aksi korporasi tersebut, BTN telah meraih persetujuan dari Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas untuk mengakuisisi Bank Victoria Syariah (BVIS) sebagai bagian dari upaya penyapihan BTN Syariah," kata Hirwandi dalam keterangan tertulis, Rabu (21/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun proses spin off BTN Syariah sesuai dengan amanat Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) Nomor 4 Tahun 2023 dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12 Tahun 2023. Jika OJK selaku regulator telah memberikan izin, maka BTN akan mengintegrasikan BTN Syariah dengan BVIS menjadi sebuah bank umum syariah baru sebelum 2025 berakhir.

Dari sisi pembiayaan, BTN Syariah tumbuh 18,2% yoy menjadi Rp 46,3 triliun pada Maret 2025. Dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh di level 19,9% yoy menjadi Rp 51,4 triliun per Maret 2025. Dengan kinerja tersebut, aset BTN Syariah menyentuh Rp 61,2 triliun atau naik 11,6% yoy per Maret 2025.

Kabar terbaru, BTN Syariah berhasil meraih penghargaan Best Islamic Bank-Indonesia 2025 dari Euromoney Islamic Finance Awards 2025 di Dubai. BTN Syariah disebut akan terus berinovasi untuk menggarap pasar halal di Indonesia yang minim penetrasi dari perbankan syariah.

"Penghargaan internasional ini menjadi apresiasi di tengah upaya BTN Syariah menjadi pemain terbaik dalam mengembangkan industri perbankan syariah di Tanah Air. Kami akan terus berinovasi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia baik dalam pembiayaan perumahan maupun layanan perbankan syariah lainnya," ujar Hirwandi.

Menurutnya, potensi pasar perbankan syariah di Indonesia masih sangat besar. Potensi tersebut tidak hanya terkait kebutuhan akan pembiayaan perumahan, tetapi juga berbagai produk dan layanan perbankan syariah lainnya.

Untuk itu, selain terus memperkuat ekosistem pembiayaan perumahan syariah di Indonesia, BTN Syariah juga sedang membangun bisnis transaksi perbankan syariah digital.

"Ke depannya, kami terus berinovasi menghadirkan layanan perbankan syariah digital yang dapat memperkokoh ekosistem pembiayaan perumahan BTN Syariah di Indonesia," ungkap Hirwandi.

Dalam proses penjurian penghargaan, Euromoney melihat kontribusi signifikan BTN dan BTN Syariah dalam mendukung program pembangunan perumahan nasional, terutama melalui pembiayaan hunian untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, sehingga berperan penting dalam mengurangi backlog (kekurangan) perumahan di Indonesia yang pertambahannya mencapai sekitar 800 ribu rumah tangga setiap tahunnya.

Para juri menilai BTN dan BTN Syariah mumpuni dalam membangun ekosistem perumahan yang komplit karena menyediakan dukungan produk dan layanan perbankan untuk seluruh pemangku kepentingan atau end-to-end value chain sektor perumahan, mulai dari pembiayaan konstruksi dan modal kerja, cash management, payroll, hingga end-user atau para nasabah pembeli rumah.

(kil/kil)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |