Impor komputer China di Amerika Serikat (AS) menurun drastis lebih dari enam kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu pada Mei 2025.
Ilustrasi komputer impor dari China. (Foto: Istimewa)
IDXChannel – Impor komputer China di Amerika Serikat (AS) menurun drastis lebih dari enam kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu pada Mei 2025. Penurunan ini pun menjadi rekor terendah sepanjang sejarah, berdasarkan data statistik AS.
Kantor berita RIA Novosti melaporkan, penurunan tersebut menegaskan dampak ketegangan perdagangan yang semakin memanas antara kedua negara.
Pada Mei 2025, impor komputer dari China oleh AS turun secara berturut-turut selama empat bulan, menyusut 6,4 kali dibandingkan tahun sebelumnya dan sepertiga dari bulan sebelumnya, mencapai USD535,4 juta. Angka ini menjadi titik terendah bulanan setidaknya sejak 2002, dengan data sebelumnya tidak tersedia untuk perbandingan lebih lanjut. Penurunan ini mencerminkan pergeseran besar dalam pola perdagangan teknologi antara AS dan China.
Mayoritas impor AS dari China terdiri atas laptop dan tablet dengan berat di bawah 10 kg, yang mencapai lebih dari USD365 juta pada Mei lalu. Selain itu, AS juga mengimpor perangkat input/output seperti keyboard, mouse, printer, dan pemindai senilai USD63,8 juta, serta unit pemrosesan data dan server senilai USD35,8 juta, di samping mesin komputasi, prosesor, komputer industri, dan produk terkait senilai USD27 juta. Data ini menunjukkan ketergantungan AS pada komponen teknologi China yang kini menurun tajam.
Sepanjang lima bulan pertama tahun ini, pembelian komputer AS dari China total mencapai USD8,5 miliar, atau 1,7 kali lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Penurunan ini terjadi di tengah ketegangan perdagangan yang memuncak, terutama setelah Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif pada 2 April 2025 yang memberlakukan tarif timbal balik terhadap impor dari berbagai negara.
Pada 9 April 2025, Trump mengumumkan tarif dasar 10 persen selama 90 hari untuk lebih dari 75 negara yang tidak merespons atau meminta negosiasi, dengan pengecualian untuk China pada tahap awal. Namun, pada 10-11 Mei 2025, kedua negara mengadakan pembicaraan tingkat tinggi di Jenewa, Swiss, yang dikoordinasikan oleh Wakil Perdana Menteri China He Lifeng dan Menteri Keuangan AS Scott Bessent. Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan awal untuk menurunkan tarif perdagangan mulai 14 Mei selama 90 hari, dengan tarif timbal balik disesuaikan menjadi 10 persen.