Hilirisasi nikel menjadi motor dalam pertumbuhan ekonomi hingga penciptaan lapangan kerja di Maluku Utara. Namun, masalah lingkungan tetap harus diperhatikan.
Hilirisasi Nikel Topang Ekonomi Daerah, Gubernur Malut: Tapi Harus Perhatikan Lingkungan. (Foto: Binti/Inews Media Group)
IDXChannel - Hilirisasi sektor pertambangan, khususnya nikel, menjadi motor dalam pertumbuhan ekonomi, hingga penciptaan lapangan kerja di Maluku Utara (Malut). Meski begitu, Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, tetap menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
“Intinya saya mendukung hilirisasi, tapi harus memperhatikan lingkungan. Saya berharap pertumbuhan hilirisasi berjalan seiring dengan kesejahteraan rakyat dan menjaga keberlanjutan lingkungan dalam jangka panjang,” ujar Sherly, Kamis (12/6/2025).
Dia menuturkan industri pertambangan menyumbang sekitar 50 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Malut. Namun, kontribusi hilirisasi nikel jauh lebih signifikan, mencapai 75 persen dari total pertumbuhan sektor tambang di provinsi tersebut.
“Pertumbuhan industri mining itu 50 persen dari GDP Maluku Utara. Tapi kenaikannya justru lebih besar, 75 persen itu berasal dari hilirisasi nikel,” ucapnya.
Sherly juga menyatakan dukungannya terhadap keberadaan tambang rakyat, asalkan dijalankan sesuai dengan standar operasional dan regulasi yang berlaku.
“Saya mendukung tambang rakyat, tapi harus memperhatikan keselamatan, lingkungan, dan prinsip keberlanjutan,” katanya.