Jakarta -
Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengungkap nilai ekonomi digital Indonesia diprediksi mencapai US$ 300 miliar atau setara Rp 4.860 triliun (Rp 16.200) pada 2030. Potensi ini menurutnya dapat dimanfaatkan untuk memajukan bangsa.
"Tahun 2024, nilai ekonomi digital kita mencapai US$ 90 miliar dan di tahun 2030 diprediksi menjadi US$ 200 miliar sampai US$ 300 miliar. Besar sekali. Ini bukti bahwa pasar kita potensi yang kuat, sangat menjanjikan," kata dia dalam video yang diunggah di Instagram resmi @gibran_rakabuming, dikutip Selasa (27/5/2025).
Melihat potensi tersebut, Gibran menyebut saat ini kemajuan suatu bangsa bukan lagi ditentukan oleh pemilik tambang atau sumber daya alam. Tetapi, data dan aset digital menjadi komoditas baru yang dapat mendongkrak ekonomi nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bayangkan, Indonesia dengan 287 juta penduduknya, di mana 221 juta di antaranya pengguna internet. Memiliki banyak potensi informasi yang bisa diolah dari data kita sehari-hari. Ternyata informasi tersebut sangat dibutuhkan era kompetisi seperti ini," ucapnya.
Ia pun menyebut, hilirisasi bukan hanya dari sumber daya mineral, namun juga dapat dilakukan dari digitalisasi. Menurutnya, digitalisasi menjadi sebuah keharusan bagi sebuah bangsa agar menjadi negara berdaulat.
"Seperti yang ditegaskan oleh Bapak Predisen Prabowo bahwa kita harus mengawasi teknologi, kita harus menjadi produsen, bukan hanya menjadi konsumen. Apalagi Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar," ungkapnya.
Ia meyakini, di bawah pemerintahan Prabowo Subianto, pembangunan infrastruktur dan ekonosistem digital akan terus dikembangkan.
"Mulai dari pengembangan solusi AI, machine learning (ML), games, IoT (Internet of Things), blockchain, robotic hingga keberpihakan terhadap market place dan platform digital, yang memberikan ruang bagi pelaku usaha lokal di Indonesia," tutupnya.
Simak juga video "Google Prediksi Ekonomi Digital RI Capai USD 90 M Tahun Ini" di sini:
(ada/rrd)