Dulu Rajin Impor, RI Kini Mau Ekspor Beras

1 week ago 16

Pemerintah menargetkan produksi beras nasional mencapai 32 juta ton pada 2025. Sejumlah langkah diambil untuk menggenjot produksi beras.

Rencana Indonesia mengekspor beras ke Malaysia semakin menguat. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyebut Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan agar rencana tersebut diproses sesuai mekanisme yang berlaku. (Pradita Utama/detikcom)

Panen padi di Rancasari, Kota Bandung.

Menurut Sudaryono, pihaknya sudah bertemu langsung dengan pengusaha asal Malaysia yang menyampaikan kebutuhan impor beras dari Indonesia. Ia menegaskan bahwa pemerintah siap melaksanakan ekspor sesuai perintah Presiden. (Wisma Putra/detikcom)  

Sejumlah petani mengemas padi hasil panen dengan karung di Desa Cialam, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Rabu (5/6/2024). Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distannak) Sulawesi Tenggara mendata produksi padi di daerah itu periode Januari sampai Mei 2024 sebanyak 186.888 ton yaitu meningkat dibanding periode Januari hingga Mei 2023 sebanyak 138.314 ton. ANTARA FOTO/Andry Denisah/YU/nym.

Malaysia disebut membutuhkan pasokan beras dari Indonesia sebanyak 2.000 ton per bulan. Namun, Sudaryono menambahkan bahwa keputusan final masih menunggu tindak lanjut dari pihak Malaysia. (ANTARA FOTO/Andry Denisah)  

Pekerja mengangkat beras di kawasan Pasar Dargo, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (30/4/2025). Kementerian Pertanian mencatat produksi beras nasional mencapai 950 ton per 29 April 2025 dan diperkirakan menembus satu juta ton pada akhir bulan. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Ia juga menyatakan bahwa langkah ekspor ini tidak akan mengganggu ketersediaan beras di dalam negeri. Hal ini mengingat saat ini bola keputusan ada di tangan Malaysia, sementara Indonesia terus menjaga stabilitas cadangan pangan nasional. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)  

Kelompok tani Somya Pertiwi mengumpulkan beras organik pada keranjang saat proses penggilingan di Dusun Wongaya Betan, Desa Mangesta, Tabanan, Bali, Sabtu (3/8/2024). Kelompok tani organik tersebut memproduksi berbagai varietas beras sebanyak 20-30 ton per bulan yang dipasarkan ke sejumlah daerah di Indonesia dengan harga jual Rp15 ribu hingga Rp25 ribu per kg. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/aww.

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Pertanian Sam Herodian juga menegaskan bahwa ekspor hanya akan dilakukan jika kebutuhan nasional sudah aman dan stok beras melimpah. (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)  

Calon pembeli memilah beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (3/7/2024). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras eceran naik atau mengalami inflasi sebesar 11,88 persen secara tahunan atau year on year (YoY) pada Juni 2024. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/aww.

Saat ini, cadangan beras pemerintah (CBP) telah mencapai 3,5 juta ton dan diperkirakan akan menembus angka 4 juta ton. Produksi padi nasional juga dinilai terus meningkat, mendukung potensi ekspor ke depan. (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)  

Calon pembeli memilah beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (3/7/2024). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras eceran naik atau mengalami inflasi sebesar 11,88 persen secara tahunan atau year on year (YoY) pada Juni 2024. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/aww.

Pemerintah Malaysia bahkan sudah menyampaikan permintaan resmi kepada Indonesia untuk memasok beras. Namun, pengiriman baru akan dilakukan jika kondisi dalam negeri benar-benar stabil, kemungkinan pada akhir tahun ini. (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)  

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |