Jakarta -
Ratusan pengemudi atau driver ojek online (ojol) berunjuk rasa di Patung Kuda, Jakarta Pusat menuntut penurunan tarif potongan aplikasi hingga menolak sistem yang dianggap merugikan mitra.
Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) Lily Pujiati mengatakan hari ini para pengemudi menargetkan untuk bertemu langsung dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi untuk bisa menyampaikan aspirasi mereka.
Namun hingga saat ini aksi demonstrasi masih tertahan di depan patung kuda dekat Monumen Nasional (Monas). Padahal sebelumnya aksi demonstrasi direncanakan berlangsung di depan Kantor Kemenhub dan Istana Merdeka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu menurutnya jika target untuk bertemu dengan Dudy ini tidak terpenuhi, para ojol berencana untuk melakukan aksi demonstrasi lanjutan. Nantinya dalam aksi lanjutan itu para peserta pengendara akan berkemah di depan Kantor Kementerian Perhubungan.
"Target ketemu Menhub. Kalau hari ini tidak terpenuhi, kita akan kemah di Kementerian Perhubungan," tegas Lily kepada wartawan usai melakukan orasi di depan Patung Kuda, Selasa (19/5/2025).
Lebih lanjut Lily memaparkan aksi demo lanjutan ini akan berlangsung pada Juli 2025 mendatang, usai sidang International Labour Organization (ILO) terkait pekerja platform diselenggarakan pada bulan sebelumnya.
"Aksi susulan kembali. kayaknya Juli. karena Juni ini sidang ILO temanya perlindungan pekerja platform, saatnya kita hadir, kita mendorong. Kita nunggu hasil ILO, hasilnya keluar, kemah," terangnya lagi.
Sebagai informasi, sebelumnya Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, mengatakan aksi unjuk rasa yang berlangsung hari ini akan melibatkan pengemudi roda dua dan roda empat.
Menurutnya aksi ini akan diikuti oleh pengemudi ojek dan taksi online yang akan demo berasal dari berbagai daerah untuk menagih ketegasan pemerintah selaku regulator untuk bertindak atas pelanggaran regulasi yang dilakukan sejak 2022.
Aksi ini direncanakan akan berlangsung di lima titik, yaitu Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Istana Merdeka, DPR RI, Kantor-kantor Aplikasi, dan semua lokasi yang berhubungan dengan perusahaan aplikasi. Meski saat ini massa demonstran masih tertahan di Patung Kuda.
Berikut tuntutan massa ojol dalam aksi demonstrasi tersebut:
1. Presiden RI dan Menteri Perhubungan berikan sanksi tegas kepada perusahaan aplikasi pelanggar regulasi Pemerintah RI / Permenhub PM No.12 tahun 2019, Kepmenhub KP No.1001 tahun 2022;
2. DPR RI Komisi V agar menggelar RDP gabungan Kemenhub, Asosiasi, Aplikator;
3. Potongan Aplikasi 10%;
4. Revisi Tarif Penumpang (hapus aceng, slot, hemat, prioritas dll); dan
5. Tetapkan Tarif Layanan Makanan dan Kiriman Barang, libatkan Asosiasi, Regulator, Aplikator, dan YLKI.
Tonton juga "Demo Ojol di Patung Kuda Tuntut Kenaikan Tarif-Kesejahteraan" di sini:
(igo/fdl)