Jerome Powell membela langkah-langkah kebijakan moneter yang diambil selama pandemi Covid-19 yang dikritik Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Jerome Powell membela langkah-langkah kebijakan moneter yang diambil selama pandemi Covid-19 yang dikritik Donald Trump. (foto: iNews Media)
IDXChannel- Ketua Federal Reserve, Jerome Powell membela langkah-langkah kebijakan moneter yang diambil selama pandemi Covid-19 yang dikritik Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dia menjelaskan tindakan agresif The Fed saat itu penting untuk mencegah krisis ekonomi global yang lebih dalam dan berkepanjangan.
“Saat itu, ekonomi dunia benar-benar berhenti mendadak. Risiko terjadinya depresi global yang panjang dan berat sangat nyata,” ujar Powell dalam pidatonya di Universitas Princeton, dilansir dari Yahoo Finance, Senin (26/5/2025).
Selama pandemi, The Fed menurunkan suku bunga mendekati nol dan membeli aset dalam jumlah besar guna menjaga stabilitas keuangan. Menurut Powell, pengalaman pegawai The Fed dalam menghadapi krisis sebelumnya menjadi kunci dalam merespons cepat situasi darurat tersebut.
Pernyataan ini muncul di tengah kritik dari Donald Trump dan mantan pejabat The Fed, Kevin Warsh. Trump menuduh The Fed lambat menyesuaikan kebijakan moneter di tahun 2025, sementara Warsh menilai intervensi berlebihan justru memperbesar peran bank sentral secara tidak proporsional.
Warsh juga menyebut kebijakan The Fed berkontribusi pada lonjakan inflasi di 2022. Warsh saat itu memperingatkan terlalu seringnya intervensi bisa membingungkan batas institusional serta meningkatkan beban utang nasional.