Anak membeli jajanan minuman berasa di Jakarta. Kebiasaan banyak mengonsumsi minuman boba, pemanis dengan susu kental manis juga menyebabkan diabetes yang memengaruhi risiko kanker hati,
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Dr dr Rino Alvani Gani SpPD K-GEH mengatakan gaya hidup tidak sehat yang menyebabkan obesitas dan diabetes menjadi penyebab perlemakan hati (fatty liver) yang memicu kanker pada hati. “Jadi gaya hidup itu menimbulkan fatty liver, dan fatty liver bisa menyebabkan kanker hati, sekarang kita menjalankan pandemi obesitas, kegemukan, gaya hidup sangat memengaruhi,” kata Rino, Kamis (16/10/2025).
Rino mengatakan perlemakan hati kini menjadi penyebab kanker hati nomor dua di Indonesia setelah hepatitis B dan C, dan penyebab utama terjadinya kanker hati dalam skala dunia.
Hal ini karena semakin banyak masyarakat yang mengonsumsi makanan berlemak, goreng-gorengan, makanan terlalu manis dan kurangnya aktivitas atau olahraga rutin. Selain juga mengonsumsi minuman alkohol.
Rino mengatakan kebiasaan banyak mengonsumsi minuman boba, pemanis dengan susu kental manis juga menyebabkan diabetes yang memengaruhi risiko kanker hati, meskipun sudah ditangani dengan pengobatan diabetes. Rino mengatakan, kanker hati yang sudah memasuki stadium lanjut memiliki gejala antara lain berat badan turun, perut membesar, badan lemas hingga tidak bisa beraktivitas, kulit menguning karena bilirubin tinggi dan nyeri pada perut yang sering disangka penyakit maag.
Sayangnya gejala ini tidak dirasakan sejak awal dan tidak diketahui pasien jika tidak melakukan pemeriksaan kesehatan. Sehingga seringkali telat penanganannya dan sudah memasuki kanker hati stadium lanjut, dan terapi kuratif tidak bisa diberikan.
“Jadi, gejalanya sakit tuh kalau zudah besar atau sudah lanjut. Jadi, gejala awal ituenggak ada pada kebanyakan kanker. Bahkan, banyak juga pasien sebenarnya dia sudah tahu kalau dia sakit liver, kemudian berobat, dia nggak merasa sakit apa-apa, nggak kontrol lagi, jadi nggak heran banyak kanker hati datang ke rumah sakit dalam kondisi sudah lanjut,” kata Rino.
Untuk mencegah peningkatan risiko kanker hati bagi penderita diabetes, Rino menyarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui kondisi fibrosis atau tingkat kerusakan hati dengan fibro scan. Selain itu juga perlu memperbaiki gaya hidup dengan rajin berolahraga dan mengurangi makanan manis dan berlemak.
sumber : Antara