
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (foto: Okezone)
JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, secara serius melakukan mitigasi terhadap potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan melanda Jakarta dan sekitarnya hingga Februari 2026 mendatang. Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan tanah longsor.
Sebagai langkah mitigasi awal, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah langit Jakarta dan Jawa Barat yang telah dimulai sejak 23 Oktober lalu.
Pramono memastikan bahwa anggaran OMC masih mencukupi untuk 25 hari ke depan.
“Masih ada. Jadi anggarannya masih ada untuk 25 hari. Pokoknya untuk 25 hari,” kata Pramono di Ruang Limpah Sungai (RLS) Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025).
Ia menambahkan, operasi OMC akan difokuskan pada 5–10 November 2025, periode yang diprediksi mengalami curah hujan tinggi hingga ekstrem.
“Operasi Modifikasi Cuaca bersama pemerintah pusat dari tanggal 5–10 November 2025 dilakukan agar curah hujan dapat dikelola dengan baik,” ujarnya.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
.png)
3 hours ago
3
















































