Jakarta -
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyinggung besarnya biaya perbaikan jalan yang harus dikeluarkan pemerintah. Dalam satu tahun pemerintah menggelontorkan hingga Rp 41 triliun untuk program tersebut.
AHY menjelaskan, salah satu penyebab kerusakan jalan adalah operasional truk ODOL (Over Dimension Over Loading) atau truk yang memiliki muatan melebihi batas. Di samping itu truk ODOL juga punya isu keselamatan hingga menyebabkan kecelakaan.
"Kita juga lagi gas agar ODOL ini bisa kita benar-benar hilangkan. Bukan apa-apa karena ya sudah terbukti banyak sekali risikonya. Masalah keselamatan nomor satu tentunya, banyak sekali kecelakaan.Yang kedua, kerusakan jalan. Rp 41 triliun setiap tahun kita alokasikan untuk memperbaiki jalan rusak, jalan berlubang,"kata AHY dalam acara Clean Air Forum di kantornya di Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya jika ada anggaran sebesar itu untuk perbaikan jalan maka harusnya ada juga dana yang dapat digunakan untuk menegakkan hukum secara ketat.
"Padahal Rp 41 triliun itu bisa jadi apa, kalau kita willing to spend cost untuk memperbaiki jalan, harusnya kita punya sumber daya untuk melakukan konversi atau memperbaiki atau menjalankan aturan secara ketat," tuturnya.
Pada kesempatan itu ia menyinggung pentingnya konversi ke kendaraan listrik demi menekan emisi. Masalah polusi udara merupakan salah satu isu yang menjadi fokus pemerintah, meskipun selama ini hal itu cenderung luput dari perhatian.
Elektrifikasi kendaraan truk angkutan barang akan diupayakan, meskipun biaya untuk mengaksesnya tidaklah murah. Tapi ia berharap pada akhirnya Indonesia bisa menciptakan ekosistem kendaraan listrik.
"Transjakarta sudah 300 (bus listrik) itu sudah operational, sudah di deploy, bertahap. Tahun demi tahun akan semakin banyak lagi dan mudah-mudahan pada akhirnya semuanya fully electric. Dan yang sedang kita ikhtiarkan adalah truk, angkut barang. Katanya masih cukup mahal untuk mengkonversi truk solar menjadi truk listrik," bebernya
Tak hanya untuk truk, elektrifikasi juga diarahkan untuk kendaraan bermotor lainnya hingga moda transportasi publik. Kemudian penggunaan BBM rendah sulfur berstandar Euro 4 juga didorong demi kualitas udara yang lebih baik.
Lihat juga Video: Aksi Warga Pringsewu Tambal Jalan Rusak Pakai Dana Patungan
(acd/acd)