Jakarta -
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan ketidakpastian perekonomian global sedikit mereda. Perbaikan ini didukung oleh kesepakatan sementara antara Amerika Serikat (AS) dan China yang menurunkan tarif impor selama 90 hari.
Perry mengatakan kondisi perang tarif yang mereda membuat prospek pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2025 akan semakin cerah dengan pertumbuhan di level 3%, dari perkiraan sebelumnya 2,9%
"Ketidakpastian perekonomian global sedikit mereda dengan adanya kesepakatan sementara antara AS dan Tiongkok untuk menurunkan tarif impor selama 90 hari. Perkembangan ini mengakibatkan lebih baiknya prospek perekonomian dunia bila dibandingkan dengan proyeksi April 2025 yaitu dari sebelumnya 2,9% menjadi 3%," kata Perry dalam konferensi pers virtual, Rabu (21/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana diketahui, AS dan China sepakat berdamai dengan memangkas tarif impor sementara selama 90 hari. Produk-produk asal AS yang masuk ke China dikenakan tarif 10% dari sebelumnya 125%, sementara barang-barang dari China ke AS dikenakan tarif 30% dari sebelumnya 145%.
Perry menyebut pertumbuhan ekonomi AS dan China juga diperkirakan lebih baik dari perkiraan sebelumnya. Hal ini berdampak positif pada berbagai negara.
"Berdampak positif pada berbagai negara lain termasuk Eropa, Jepang dan India. Penurunan tarif diperkirakan juga menurunkan proyeksi inflasi AS sehingga mendorong tetap kuatnya ekspektasi penurunan Fed Fund Rate," ucap Perry.
Meski begitu, Perry menilai perkembangan negosiasi tarif impor antara AS dengan China dan negara lainnya masih dinamis. Kondisi ini memerlukan kewaspadaan dan penguatan respons untuk menjaga ketahanan eksternal, mengendalikan stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.
"Ke depan perkembangan negosiasi tarif impor antara AS dengan Tiongkok dan negara-negara lain masih dinamis sehingga ketidakpastian perekonomian global tetap tinggi. Kondisi ini memerlukan kewaspadaan serta penguatan respons dan koordinasi kebijakan," beber Perry.
Simak juga Video: AS-China Sepakat Turunkan Tarif Impor 10%
(kil/kil)