Sejumlah faktor pendorong perdagangan internasional menjadi bagian penting yang patut untuk dipelajari untuk memahami ekonomi global.
7 Faktor Pendorong Perdagangan Internasional dalam Konteks Ekonomi. (Foto: Freepik)
IDXChannel – Sejumlah faktor pendorong perdagangan internasional menjadi bagian penting yang patut untuk dipelajari untuk memahami ekonomi global.
Perdagangan internasional ini juga merupakan salah satu aspek penting dalam konteks ekonomi yang melibatkan pertukaran barang dan jasa antarnegara. Dalam era globalisasi, hampir tidak ada negara yang bisa sepenuhnya mandiri dalam memenuhi kebutuhan ekonominya sendiri. Oleh karena itu, perdagangan antarnegara menjadi salah satu solusi bagi banyak negara untuk memenuhi kebutuhannya.
Lantas, apa saja faktor pendorong perdagangan internasional dan transaksi lintas batas negara? IDXChannel menyajikan penjelasan lengkapnya sebagai berikut.
Deretan Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
1. Perbedaan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia
Salah satu faktor utama yang mendorong terjadinya perdagangan internasional adalah perbedaan dalam sumber daya. Setiap negara memiliki kondisi geografis dan kandungan alam yang berbeda-beda. Misalnya, Indonesia kaya akan hasil pertanian dan tambang seperti batu bara, kelapa sawit, dan nikel. Sementara itu, negara lain seperti Jepang unggul dalam teknologi, tapi terbatas dalam sumber daya alam. Hal inilah yang kemudian menciptakan kebutuhan untuk saling bertukar. Negara yang memiliki kelebihan suatu barang akan mengekspor, sementara negara yang kekurangan akan mengimpor.
2. Perbedaan Keunggulan Komparatif
Menurut teori keunggulan komparatif oleh David Ricardo, suatu negara akan lebih menguntungkan jika memproduksi barang yang memiliki biaya relatif lebih rendah dibanding negara lain. Misalnya, India unggul dalam jasa teknologi informasi karena biaya tenaga kerja yang lebih rendah dan sumber daya manusia yang melimpah di sektor ini. Sebaliknya, negara seperti Swiss mungkin lebih fokus memproduksi barang-barang mewah seperti jam tangan dan obat-obatan karena nilai jual dan teknologinya lebih tinggi. Keunggulan ini membuat negara-negara memilih untuk spesialisasi produksi dan kemudian berdagang dengan negara lain.