Saham SMIL ARB Berjilid-jilid, Apa yang Terjadi?

1 week ago 23

Saham emiten rental forklift PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) kembali tumbang pada Jumat (2/5/2025), melanjutkan kejatuhan dalam beberapa hari terakhir.

Saham SMIL ARB Berjilid-jilid, Apa yang Terjadi? (Foto: Freepik)

Saham SMIL ARB Berjilid-jilid, Apa yang Terjadi? (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten rental forklift PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) kembali tumbang pada Jumat (2/5/2025), melanjutkan kejatuhan dalam beberapa hari terakhir.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.00 WIB, saham SMIL tergelincir 14,67 persen atau menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) menjadi Rp256 per unit.

Terdapat antrean jual sebanyak 69 ribu lot di harga ARB. Nilai transaksi mencapai Rp49,55 miliar.

Dengan ini, saham SMIL merosot 5 hari berturut-turut, dengan 4 di antaranya tumbang hingga ARB.

Ini sekaligus membalik tren kenaikan saham SMIL yang sempat terbentuk pada akhir Maret 2025 hingga akhir April 2025 lalu.

Koreksi tajam ini terjadi tak lama setelah perseroan merilis laporan keuangan kuartal I-2025. Respons negatif pasar terhadap laporan keuangan SMIL diduga dipicu oleh beberapa faktor, termasuk aksi ambil untung (profit taking) dan terkait pertumbuhan laba dan pendapatan yang minim. Kenaikan laba bersih dan pendapatan yang sangat tipis menunjukkan keterbatasan akselerasi pertumbuhan.

SMIL membukukan laba sebesar Rp27,09 miliar di kuartal I-2025. Angka itu naik 0,74 persen dari periode yang sama 2024 yang senilai Rp26,90 miliar.

Sejalan dengan itu, dalam tiga bulan pertama tahun ini perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp100,44 miliar atau naik 3,03 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp97,49 miliar.

Secara kontribusi sebagai penyedia forklift, SMIL mampu membukukan pendapatan dari sewa alat beratnya untuk kuartal I-2025 sebesar Rp24,92 miliar dari PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP). Kemudian, sebesar Rp4,48 miliar dari PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills, dan sebesar Rp3,76 miliar dari PT Kaldu Sari Nabati Indonesia.

Selanjutnya sebesar Rp6,60 miliar dari PT Oki Pulp & Paper Mills, sebesar Rp3,47 miliar dari PT KCC Glass Indonesia, senilai Rp2,87 miliar dari PT LG Electronics Indonesia, sebesar Rp2,41 miliar dari PT Indolakto, sebesar Rp2,03 miliar dari PT Cipta Mortar Utama dan sisanya di bawah Rp2 miliar sebesar Rp49,87 miliar.

“Untuk periode ini, beban pokok pendapatan SMIL terkontrol hanya naik tipis 2,9 persen jadi Rp58,44 miliar dari sebelumnya Rp56,79 miliar,” demikian kata manajemen SMIL dalam keterangan resmi pada Jumat (2/5). (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |