Respons Ide Koalisi Permanen Ala Bahlil, PDIP: Kami Tetap di Luar Pemerintahan

1 hour ago 1

Presiden Prabowo Subianto menyalami Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar dalam acara Doa untuk Bangsa sebagai rangkaian Puncak HUT Ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (5/12/2025) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) Guntur Romli mengatakan bahwa partainya akan bersikap independen terkait usulan koalisi permanen pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Ide koalisi permanen sebelumnya dilontarkan oleh Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia.

"Kami lebih ke sikap bahwa kami tetap menegaskan di luar pemerintahan," katanya menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Selasa (9/12/2025).

Sikap independen tersebut, menurut Guntur, sesuai komitmen internal untuk menjadi partai penyeimbang di lingkup pemerintahan dan tidak mempersoalkan rupa bentuk koalisi permanen tersebut.

"Mau bentuk koalisi permanen atau apapun namanya. Itu di luar komentar kami, kami lebih ke sikap sebagai politik penyeimbang," ucapnya.

Guntur juga mengingatkan bahwa usulan tersebut tidak boleh membentuk suatu kekuasaan absolut yang bisa merusak tatanan demokrasi di Indonesia.

"Cuma kami mau mengingatkan, jangan sampai koalisi yang disebut dengan permanen itu malah menjerumuskan kepada kekuasaan yang absolut dan jangan lupa, suatu kekuasaan absolut itu bisa juga merusak," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani enggan menanggapi soal isu koalisi permanen karena saat ini Indonesia masih dalam suasana berduka akibat bencana yang melanda berbagai daerah di Pulau Sumatera.

"Jadi lebih baik kita sama sama berdoa dulu, kemudian menyelesaikan permasalahan bencana ini. Urusan politik masih jauh," kata Puan saat konferensi pers usai rapat paripurna di kompleks parlemen, Jakarta, Senin.

Dia mengatakan bahwa isu koalisi permanen itu akan dibicarakan setelah situasi dan kondisi Indonesia kembali normal, dengan seluruh masyarakat saudara se-tanah air bisa pulih kembali.

"Nanti ngomongin RUU Pemilu, urusan koalisi permanen, urusan politik nanti saja setelah Indonesia kembali normal dan saudara kita sudah pulih," kata dia.

sumber : Antara

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |