Presiden Prabowo Tegaskan Tidak Ada Penyelewengan di Tengah Bencana Sumatra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya integritas dalam pengelolaan dana bencana di Sumatra. Dalam rapat terbatas di Pos Pendamping Nasional Penanganan Bencana Alam Aceh, Prabowo mengingatkan agar tidak ada penyelewengan, terutama oleh pejabat yang memanfaatkan situasi ini untuk memperkaya diri.

Dalam pertemuan yang berlangsung Minggu (7/12) malam di Pangkalan TNI AU Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Prabowo menyatakan bahwa bencana yang melanda Sumatra menuntut pemerintah untuk mengelola sumber daya dengan baik. Hal ini menjadi krusial untuk memastikan seluruh dana dan kemampuan yang dimiliki dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi rakyat.

Prabowo menekankan pentingnya bagi para menteri dan kepala daerah untuk memeriksa jajarannya, khususnya dalam proyek-proyek yang berada di bawah tanggung jawab mereka. Ia menambahkan, "Saya tidak mau ada pihak-pihak yang menggunakan bencana ini untuk memperkaya diri. Saya akan sangat keras, jangan ada yang mencari keuntungan di tengah penderitaan rakyat."

Kepada Kapolri dan kepala daerah, Prabowo meminta agar mengawasi potensi penyelewengan dan memberikan sanksi jika ditemukan pelanggaran. "Jadi Kepolisian, semua pihak, periksa, pemda catat kalau ada yang nakal-nakal, lipat gandakan harga dan sebagainya," tegasnya.

Kondisi Wilayah Terdampak Bencana

Setelah meninjau langsung wilayah terdampak bencana di Aceh, Prabowo memimpin rapat mengenai penanganan dan pemulihan di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Laporan yang diterimanya menunjukkan kerusakan parah di berbagai area persawahan yang mengancam produksi pangan setempat dan sejumlah bendungan yang jebol, mengganggu sistem irigasi.

Prabowo mengakui bahwa tantangan di lapangan masih signifikan, terutama terkait kondisi alam yang perlu diwaspadai. Namun, ia memastikan pemerintah berkomitmen untuk menangani situasi ini secara bertahap, terukur, dan berkelanjutan guna mempercepat pemulihan masyarakat.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara