REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyebut bahwa tren berjilbab secara masif di Indonesia bukan muncul dari tradisi keagamaan lokal, melainkan dipengaruhi arus besar internasional, terutama Revolusi Iran 1979.
Gus Yahya mengungkap bahwa perubahan gaya berpakaian perempuan Muslim Indonesia tidak bisa dilepaskan dari kekaguman publik terhadap keberhasilan Ayatullah Khomeini menggulingkan monarki Iran.
“Kita ingat ketika Khomeini menang revolusi, dipuja-puja sama orang, sampai perempuan-perempuan pakai jilbab semua. Ini kan gara-gara revolusi Iran,” ujar saat menjadi pembicara dalam diskusi Rutin Forum Kramat di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025).
Ia menggambarkan bagaimana sebelum revolusi itu, perempuan-perempuan pesantren atau kalangan nyai tampil dengan gaya berpakaian yang jauh berbeda.
“Tadinya itu nyai-nyai, kudungnya meletrek, semua itu. Gara-gara revolusi Iran sukses itu, jadi jilbab yang syar'i,” ucapnya mengenang perubahan drastis tersebut.
Selain itu, Gus Yahya juga mengungkapkan bahwa pada akhir 1970-an, semangat politik Islam sedang berada pada titik tertinggi. Banyak kelompok menolak Pancasila sebagai asas dan menonjolkan identitas Islam secara kuat.
Dalam situasi itu, gaya berjilbab pun ikut berkembang sebagai simbol politik dan solidaritas terhadap kebangkitan Islam global.
“Sebelum P4 digencarkan, gairah politik Islam kuat sekali. Pokoknya Islam, jihad fisabilillah. Enggak mau Pancasila,” katanya.
Meski perubahan gaya keagamaan berlangsung cepat akibat pengaruh global, Gus Yahya menilai Indonesia tetap memiliki penyangga ideologis yang kuat berkat Penataran P4 di masa Orde Baru. Program itu, katanya, menciptakan critical mass masyarakat yang menerima Pancasila sehingga Indonesia tidak mudah diguncang radikalisme.
“Kalau bangsa ini tidak mendapatkan warisan critical mess Pancasila yang dihasilkan oleh strategi Penataran P4 itu kita mungkin akan sangat mengalami kesulitan yang besar sekali untuk menangkal harus radikalisme dan terorisme,” jelas Gus Yahya.
.png)
2 hours ago
1













































