Jakarta -
Direktur Utama (Dirut) Perum Jasa Tirta II (PJT II), Imam Santoso memastikan pengelolaan aliran sungai di Bekasi, khususnya pada progres pekerjaan normalisasi di Sungai (saluran) SP.DT.3-1 berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat.
Hal ini diungkapkan Imam saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi. Pekerjaan normalisasi sungai menjadi proyek di Unit Wilayah I bagi PJT II.
Imam memastikan setiap langkah perusahaan berjalan pada jalur yang tepat. Dia memastikan kebijakan yang dijalankan pihaknya tetap sejalan dengan ketentuan dan prinsip tata kelola yang baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingin memastikan bahwa segala sesuatu yang PJT II lakukan adalah sesuai dengan aturan dan transparan. Apabila ada yang tidak sesuai dengan ketentuan, akan segera dievaluasi dan meminta seluruh tim terkait untuk melakukan perbaikan. Jadi, kunjungan ini juga menegaskan komitmen PJT II terhadap penyelarasan fungsi sungai dan DAS (daerah aliran sungai), karena ini adalah ekosistem yang harus kita jaga bersama," papar Imam dalam keterangannya, Jumat (2/5/2025).
Imam juga mengingatkan agar timnya terus menjaga kelestarian sungai. Di sisi lain, dia menekankan pentingnya kolaborasi dalam merawat dan mengelola sungai sebagai sumber daya alam yang sangat vital bagi kehidupan, dengan harapan agar semua pihak dapat berperan aktif dalam menjaga kebersihan, keberlanjutan, dan fungsinya demi masa depan yang lebih baik.
"Perum Jasa Tirta II tetap berkomitmen untuk mengelola SDA dengan prinsip keterbukaan dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. PJT II akan terus berupaya untuk menyelaraskan fungsi sungai agar tetap memberikan manfaat optimal bagi kehidupan masyarakat," kata Imam.
Kunjungan Imam dilakukan usai Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade menduga banjir parah yang merendam kawasan Jabodetabek, khususnya daerah Bekasi disebabkan penyewaan aset yang dilakukan oleh oknum Perum Jasa Tirta II (PJT II) di sepanjang daerah aliran sungai (DAS).
Andre menyebut bangunan di sepanjang aliran sungai itu memicu banjir. Dia mengingatkan agar tidak ada lagi penyewaan aset yang dilakukan PJT II di sepanjang aliran sungai. Menurutnya, banyak cara yang bisa dilakukan PJT II dalam berbisnis dan memperoleh pendapatan, tanpa harus merusak lingkungan.
"Saya minta ke PJT II, berikan data ke kami aset yang disewakan oleh pihak PJT II di sepanjang aliran sungai itu mana. Itu penting karena salah satu penyebab banjir di Bekasi seperti yang disampaikan Mbak Rieke (Rieke Diah Pitaloka) tadi itu karena dugaan kami ada oknum PJT II yang menyewakan, sampai terjadinya dibangun ruko di aliran sungai di Bekasi," kata Andre Rosiade dalam keterangan yang diterima, Kamis (24/4/2025).
(hal/ara)