Calon Ibu Perlu Tahu, Ini Perubahan yang Terjadi di Trimester Pertama Kehamilan

42 minutes ago 1

Alat tes kehamilan (ilustrasi). Pemahaman yang tepat akan membantu ibu menghadapi trimester pertama dengan lebih tenang dan mengurangi kecemasan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehamilan pertama terkadang menjadi masa yang penuh tantangan bagi seorang wanita. Masa ini, terutama pada periode awal kehamilan atau trimester pertama, sering kali membawa serangkaian perubahan dramatis, baik fisik maupun emosional yang wajib dipahami betul oleh calon ibu.

Spesialis obstetri dan ginekologi, dr Muhammad Fadli, SpOG, menekankan pentingnya pengetahuan ini. Menurut dia, pemahaman yang tepat akan membantu ibu menghadapi trimester pertama dengan lebih tenang dan mengurangi kecemasan.

Pada masa tiga bulan pertama ini, tubuh wanita mulai melakukan penyesuaian besar untuk mendukung tumbuh kembang janin, yang seringkali memicu gejala seperti mual dan muntah (morning sickness), kelelahan ekstrem, perubahan mood akibat fluktuasi hormon, serta sensitivitas penciuman dan payudara. “Pada trimester satu ini memang sedikit tidak nyaman malah kalau dari tiga trimester ini paling tidak nyaman, kenapa karena banyak perubahan hormonnya tinggi, perubahan di dalam tubuh pasti dari individu satu ke individu lain berbeda-beda, satu perubahan mood swing,” kata dia beberapa waktu lalu.

Karenanya, ia pun menyarankan suami atau pasangan dapat memahami perubahan berbagai aspek yang tengah dialami sang istri. “Jadi tidak hanya istrinya saja yang bersabar dengan perubahan di dalam tubuh, suami juga harus bersabar,” ujarnya.

Dia mengatakan ibu hamil juga akan mengalami jantung berdebar, mudah kegerahan atau kepanasan dan lebih peka terhadap aroma sesuatu. “Misalnya pada bau badan suami mungkin yang awalnya suka jadi enggak suka, parfum tertentu gitu ya,” ujarnya.

Ia juga memaparkan pada awal kehamilan terdapat ancaman yakni risiko flek yang biasa menjadi penanda keguguran. Pada awal kehamilan, ibu hamil juga kerap mengalami keputihan karena tingginya hormon, namun selama kondisi tersebut tidak menyebabkan gatal atau perih maka merupakan kondisi yang normal.

“Tetapi seharusnya tidak ada perih, gatal, berwarna hijau atau tanda infeksi lainnya,“ kata dia. Karenanya bila dirasa ada hal-hal yang tidak normal dapat menghubungi atau bertemu dengan dokter untuk memastikan kondisi yang dialami ibu hamil.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |